Ternate – Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), Polda Maluku Utara bersama Polres Ternate menggelar simulasi penanganan aksi unjuk rasa di Mapolda Maluku Utara. Selasa (22/4/25).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan saat aksi massa berlangsung.
Simulasi yang dipimpin langsung oleh Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Maluku Utara tersebut melibatkan sebanyak 509 personel gabungan dari satuan Brimob, Dit Samapta, dan Polres Ternate. Latihan dimulai dari situasi demonstrasi yang damai hingga ke kondisi massa yang bertindak anarkis.
Kapolres Ternate, AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., menyatakan bahwa latihan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan Polri dalam menghadapi setiap kemungkinan gangguan ketertiban masyarakat.
“Terlepas ada atau tidaknya aksi demo, anggota harus siap dengan perlengkapan dan prosedur yang tepat agar tidak timbul korban,” ujar Kapolres Ternate.
AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H juga menegaskan bahwa penanganan eskalasi massa harus mengacu pada SOP, sesuai Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009.
“Penanganan massa aktif maupun pasif harus sesuai aturan. Jika aksi berubah anarkis dan menimbulkan kerusakan, maka itu sudah melanggar hukum,” tegas Kapolres Ternate.
Kapolres Ternate menghimbau kepada para buruh yang akan melakukan aksi pada May Day agar tetap menjaga ketertiban.
“Tunjukkan bahwa kalian adalah pekerja yang memperjuangkan hak secara damai. Jangan sampai aksi justru merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tutup AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H.