Ternate – Polres Ternate bersama Kantor Dinas Pertanian Kota Ternate menyelenggarakan Rapat Ketahanan Pangan di Ruang TMCC Polres Ternate, Kecamatan Ternate Tengah. Senin (04/11/24).
Rapat ini dihadiri oleh sejumlah pejabat kepolisian dan perwakilan instansi pertanian. Bertindak sebagai penanggung jawab acara adalah Kapolres Ternate, AKBP Niko Irawan, S.I.K., yang turut menyampaikan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menjaga stabilitas pangan di wilayah Kota Ternate.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pejabat penting di lingkungan Polres Ternate, antara lain Kabag SDM Polres Ternate, AKP Andi Idrus N. A. Callong, S.H., Kapolsek Ternate Selatan, AKP Widya Bhakti Dira, S.Tr.K., S.I.K., serta Kasat Binmas Polres Ternate, IPTU Nurdin Wakanubun. Selain itu, turut hadir Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura dari Dinas Pertanian Kota Ternate, Bapak Anto, bersama 50 personel Polres Ternate yang berpartisipasi dalam rapat ini.
Rapat diawali dengan sambutan dari Kapolres Ternate, AKBP Niko Irawan, S.I.K., yang menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkuat koordinasi antar instansi dalam menjaga ketahanan pangan di Kota Ternate. Ia menyebutkan bahwa isu ketahanan pangan sangat relevan dengan salah satu program prioritas Presiden yang dikenal sebagai “Asta Cita.” Program ini menitikberatkan peran Polri dalam mendukung stabilitas dan proses ketahanan pangan nasional.
Kapolres Ternate juga menekankan bahwa Polri memiliki tugas untuk membantu memastikan ketersediaan pangan tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat. “Kami sengaja mengundang pihak Dinas Pertanian untuk memberikan gambaran jelas terkait ketahanan pangan, serta tantangan yang dihadapi di Kota Ternate,” ungkap Kapolres. Ia berharap rapat ini dapat menghasilkan solusi konkret untuk memperkuat produksi pangan di tengah berbagai kendala yang ada.
Dalam kesempatan ini, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Ternate, Bapak Anto, menjelaskan beberapa faktor yang memengaruhi produksi pangan di Ternate. Menurutnya, perubahan fungsi lahan menjadi kawasan industri, perumahan, dan infrastruktur lain merupakan salah satu penyebab turunnya produksi pangan, baik di tingkat nasional maupun global. Kondisi ini semakin terasa di Ternate yang memiliki keterbatasan lahan akibat wilayah yang relatif kecil.
Bapak Anto juga menyoroti kurangnya minat masyarakat di Provinsi Maluku Utara untuk terjun dalam sektor pertanian. “Banyak warga di sini yang kurang berminat dalam bidang pertanian dan pangan, sehingga hal ini berdampak pada proses produksi pangan di wilayah kita,” jelasnya. Ia berharap ada peningkatan minat masyarakat untuk mengembangkan komoditas lokal seperti ubi kayu, pisang, dan lainnya guna mendukung ketahanan pangan di Ternate.
Menutup pemaparannya, Bapak Anto menyebutkan bahwa program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo turut berpotensi meningkatkan harga bahan pokok di pasaran. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan terhadap bahan pangan. Oleh karena itu, diharapkan ada peningkatan produksi pangan lokal agar kebutuhan masyarakat tetap tercukupi.