Pada Jumat, 1 November 2024, pukul 10.00 WIT, berlangsung acara Obrolan Jum’at Mubarak di Kantor RRI Ternate, Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara. Kegiatan ini diselenggarakan oleh RRI Pro 1 Ternate dengan tema “Memperkokoh Ukhuwah Islamiah dalam Keragaman Budaya dan Umat.” Acara ini menghadirkan beberapa tokoh penting sebagai narasumber, yaitu KH. Asep Hedi Tumudi, S.Ag., MA, Sekretaris MUI Maluku Utara, dan Iptu Wahyuddin, Kapolsek Ternate Utara, dengan Muh. Haikal Dapitan dari Staf Bimas Islam Kemenag Malut bertindak sebagai moderator.
Dalam dialog tersebut, KH. Asep Hedi menjelaskan konsep ukhuwah Islamiah sebagai persaudaraan yang sangat penting dalam membangun kekokohan umat. Ia menekankan bahwa persaudaraan tidak hanya mencakup sesama Muslim, tetapi juga antarumat beragama, melalui ukhuwah basariah (persaudaraan antarmanusia), ukhuwah diniyah (persaudaraan sesama agama), dan ukhuwah watoniyah (persaudaraan kebangsaan).
Menurut KH. Asep, ukhuwah perlu dipupuk dengan baik agar kerukunan tetap terjaga di tengah keragaman budaya. Salah satu cara menjaga persaudaraan ini adalah dengan menghentikan segala bentuk kemungkaran, terutama yang dapat memecah belah umat. Ia mengajak semua pihak, termasuk kepolisian, untuk tegas dalam menindak hal-hal yang mengancam persatuan umat.
Dalam menghadapi pilkada serentak mendatang, KH. Asep berharap masyarakat dapat memilih dengan bijak tanpa memecah persaudaraan. Ia mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan pilihan politik, menghindari ujaran kebencian, dan terus memperkokoh ukhuwah Islamiah demi kebaikan bersama.
Kapolsek Ternate Utara, Iptu Wahyuddin, menambahkan bahwa di Kota Ternate, semangat “Adat Se Atorang” atau gotong royong telah membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia menekankan bahwa pihak kepolisian bekerja sama dengan masyarakat untuk menciptakan suasana kondusif, terutama menjelang pilkada, di mana perbedaan pilihan politik harus tetap diiringi dengan persatuan.
Selain itu, Iptu Wahyuddin juga menyoroti masalah minuman keras (miras) yang masih menjadi perhatian. Kepolisian telah melakukan berbagai langkah preventif, namun membutuhkan dukungan masyarakat untuk melaporkan pelanggaran terkait miras. Ia juga berharap pemerintah segera mengeluarkan peraturan daerah untuk memberantas miras demi ketentraman masyarakat.
Acara ini diakhiri dengan harapan bersama dari para narasumber agar masyarakat Kota Ternate tetap menjaga kondusivitas kota. Kapolsek Ternate Utara menegaskan pentingnya menjaga persaudaraan tanpa memandang perbedaan politik, terutama dalam menghadapi momentum pilkada damai di Kota Ternate.